Text
Kajian Pengembangan Infrastruktur Hijau dengan Metode Sistem Dinamik untuk Kota Bandar Lampung yang Berkelanjutan
Penduduk di kota yang semakin meningkat setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya
kebutuhan ruang di kota. Ruang terbuka hijau (RTH) yang pada dasarnya merupakan
kebutuhan dasar sering dikesampingkan oleh berbagai daerah perkotaan. Pengalihfungsian
lahan alami dan RTH publik di Kota Bandar Lampung dari tahun 2009 sampai tahun 2015
sebesar + 368,58 ha atau sebesar 1,87%. Salah satu dampak dari berkurangnya RTH dan
lahan alami di perkotaan adalah terganggunya fungsi ekologis. Penerapan konsep
pembangunan berkelanjutan atau sustainable development adalah salah satu cara untuk
menyelesaikan permasalahan lingkungan di perkotaan. Namun, banyak kota yang masih
belum mampu memenuhi standar dasar untuk penataan ruang terbuka hijau, termasuk Kota
Bandar Lampung. Keberlanjutan tidak akan tercapai, jika standar dasar tersebut belum
terpenuhi. Konsep infrastruktur hijau dapat menjadi jawaban untuk penataan ruang terbuka
hijau di perkotaan. Penerapan konsep infrastruktur hijau di Kota Bandar Lampung dapat
dilakukan melalui pendekatan sistem dinamik. Hal ini diharapkan mampu merumuskan
skenario yang optimal dalam penerapan konsep infrastruktur hijau di Kota Bandar
Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan infrastruktur hijau
dengan pendekatan sistem dinamik untuk mewujudkan Kota Bandar Lampung yang
berkelanjutan. Untuk dapat menjawab tujuan tersebut maka dilakukan: (1)
mengidentifikasi kondisi eksisting dalam pengembangan infrastruktur hijau di Kota Bandar
Lampung, (2) merumuskan skenario pengembangan infrastruktur hijau yang sesuai untuk
Kota Bandar Lampung yang berkelanjutan. Kondisi eksisting dalam pengembangan
infrastruktur hijau dianalisis menggunakan analisis spasial untuk mengetahui kondisi fisik
dan lingkungan Kota Bandar Lampung dan analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mengetahui kondisi sosial kependudukan di Kota Bandar Lampung. Hasil analisis
kemudian dijadikan dasar untuk merumuskan skenario pengembangan infrastruktur hijau
dengan menggunakan analisis sistem dinamik dengan bantuan aplikasi Powersim. Model
yang dihasilkan dari analisis sistem dinamik dibagi menjadi dua sub-model yaitu fisik
lingkungan dan sosial kependudukan. Model ini kemudian digunakan untuk
menyimulasikan tiga skenario yang telah dirumuskan yaitu skenario bebas (eksisting), dan
skenario semi konservatif, serta skenario konservatif. Secara keseluruhan, skenario
pengembangan infrastruktur hijau yang sesuai untuk Kota Bandar Lampung yang
berkelanjutan adalah skenario konservatif. Skenario ini skenario yang disusun
berdasarkan atas kondisi ideal pengembangan infrastruktur hijau di Kota Bandar
Lampung yaitu sebesar 8943.1788 ha. Dengan skenario konservatif ini hasil yang
diharapkan adalah kondisi infrastruktur yang terintegrasi dengan tetap mengakomodasi
pertumbuhan Kota Bandar Lampung.
20114380 | 711 AZH k 19006 | Perpustakaan Pusat ITERA (Rak Referensi Klas 700) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain