Text
Letters to Karel
Bagi suami-istri muda yang baru menikah setahun lebih, pastinya tidak terfikirkan untuk menjadi single parent untuk mendidik anak mereka. Tapi, kehidupan bukanlah hal yang dapat diprediksi. Ketika kamu sadar beberapa hal dapat kamu kendalikan, maka kamu juga seharusnya sadar tentang keadaan bahwa lebih banyak hal yang tidak dapat kamu lakukan terhadapnya. Ketika hal yang bahkan tidak pernah kamu khawatirkan mulai kamu temui, apa yang kamu lakukan untuk menghadapinya? Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu benar2 menjadi single parent, hanya beberapa menit setelah kelahiran putra yang kamu idamkan keberadaannya? Apa yang akan kamu sampaikan padanya untuk bercerita tentang keberadaan seorang sosok bernama “Ibu”?
Letters to Karel, merupakan jawaban dari pertanyaan2 itu. Tulisan seorang ayah kepada sang anak untuk mengenalkan sosok ibu kandungnya. Agar sang anak menerima kondisinya dengan baik… agar sang anak benar-benar mengenal dirinya. Tapi tidak hanya itu… Sang ayah mengenalkan sosok Ibu dengan mengajarkan sifat kebaikan sosok Ibu dan nilai-nilai pemikiran positif untuk mencari makna dalam menjalani kehidupan.
Opini gw:
Well, gak banyak yang bisa gw komentarin. Gw kira awalnya ini buku fiksi yang diangkat dari sebuah fakta. Terus, temanya tentang orang tua yang menuliskan surat ke anaknya agar sang anak mencari arti kehidupannya. Yah, gw salah… tapi… ternyata, ekspektasi gw yang lebay itu, mendapatkan jawabannya sendiri dengan cara yang berbeda.
Buku ini emang berisi surat-surat seorang ayah single parent buat anaknya yang berumur n bulan (n
20073290 | 813 ANW l c.1 | Perpustakaan Pusat ITERA (Rak Kelas 800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain