Text
Hugo Grotius, the Portuguese and Free Trade in the East Indies
Pada 1603, Laksamana Belanda Jakob van Heemskerk menjarah seorang pedagang Portugis, Santa Catarina, dalam perjalanan dari Makau ke Melaka. Penjualan kargo di pelelangan umum membuat para pedagang di seluruh Eropa Utara sadar akan kekayaan yang bisa didapat dari perdagangan Asia. Namun, episode tersebut menimbulkan pertanyaan hukum dan United Dutch East India Company (VOC) menugaskan Hugo Grotius muda untuk membela tindakan Heemskerk. Grotius menghasilkan dua teks hukum klasik, The Law of Price and Booty dan spin-off-nya, The Free Sea, di antara karya-karya terbesar dalam sejarah pemikiran hukum dan politik internasional. Pengamatannya berkaitan dengan perdagangan bebas di Hindia Timur, konflik militer Republik Belanda dengan Portugis dan Spanyol di Asia, dan dasar hukum dan moral untuk menyerang dan menjarah kapal dagang Portugis dan Spanyol. Buku ini membahas latar belakang perjanjian, isi dan maknanya, dan apa yang sebenarnya diketahui Grotius tentang politik Asia Tenggara dan lembaga perdagangan dan diplomasi Portugis ketika dia menulisnya. Karya Grotius tentang kebebasan laut adalah landasan dalam reputasinya yang langgeng sebagai salah satu pendiri hukum internasional modern. Buku ini memberikan sumber daya yang berharga bagi sejarawan Asia Tenggara dan bagi mahasiswa hubungan internasional, teori politik,
201903032 | 923.8 BOR h c.1 | Perpustakaan Pusat ITERA | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain