Text
ASEAN Selayang Pandang edisi ke 21
Pembentukan ASEAN yang ditandai melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok padatanggal 8 Agustus 1967, didasarkan atas adanya
kepentingan bersama secara timbal balik di antara negara-negara Asia Tenggara, dan atas keyakinan tentang perlunya memperkokoh solidaritas dan kerjasama regional dalam upaya mewujudkan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
Peran sentral ASEAN dalam arsitektur keamanan regional berkontribusi penting terhadap terciptanya perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan. Bagi ASEAN, pemeliharaan perdamaian dan keamanan di kawasan merupakan prioritas yang harus senantiasa diperjuangkan karena hal itu merupakan prasyarat bagi kelanjutan pembangunan ekonomi dan kemakmuran kawasan.
Menginjak usia 50 tahun sejak didirikannya, kerjasama ASEAN bergerak semakin maju menuju tahapan penting, yaitu implementasi Masyarakat ASEAN. Pembentukan Masyarakat ASEAN merupakan proses transformasi menjadikan ASEAN sebagai organisasi yang tidak hanya mempertahankan stabilitas keamanan kawasan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi sekaligus mendorong terciptanya masyarakat yang berpandangan maju, hidup dalam lingkungan yang damai, stabil, sejahtera, demokratis serta saling peduli dan melindungi hak hasasi dan keadilan sosial. Masyarakat ASEAN juga dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan regional akibat dinamika internal maupun eksternal.
Guna menjabarkan arah strategis ASEAN dalam satu dekade mendatang (2016-2025), pada KTT ASEAN ke-27, para Pemimpin ASEAN menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur mengenai “ASEAN 2025: Melangkah Maju Bersama”. Deklarasi tersebut mengesahkan Visi Masyarakat ASEAN 2025 dan Cetak Biru ketiga Pilar Masyarakat ASEAN 2025 untuk menggantikan Peta Jalan Menuju Masyarakat ASEAN (2009-2015) yang telah berakhir pada 31 Desember 2015. Sejumlah elemen baru ditambahkan guna memastikan Masyarakat ASEAN 2025 tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman.
Pada usia emas ASEAN, semakin penting untuk menekankan bahwa Masyarakat ASEAN sungguh dirasakan manfaatnya oleh bangsa Indonesia. Untuk itu diperlukan dukungan dan partisipasi bersama di antara semua pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia agar ASEAN tidak bersifat eksklusif dan elitis, melainkan dapat menjadi organisasi yang bertumpu serta menjadi milik seluruh masyarakat (people-centered and peopleoriented organization).
Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pemahaman dan rasa kepemilikan bersama di antara semua pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia mengenai arti penting dan manfaat Masyarakat ASEAN. Ditjen Kerja Sama ASEAN sebagai koordinator Setnas ASEAN-Indonesia dan lembaga terdepan dalam pelaksanaan kerja sama ASEAN bertugas melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pemahaman tentang perkembangan kerja sama ASEAN kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu bentuk upaya tersebut adalah melalui penerbitan Buku ASEAN Selayang Pandang Edisi ke-22. Buku ini telah dimutakhirkan
sesuai dengan perkembangan ASEAN terkini, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman yang menyeluruh tentang ASEAN. Diharapkan pula, informasi dalam buku ini dapat menggugah rasa memiliki terhadap ASEAN. Kepedulian dan keterlibatan
masyarakat secara optimal dalam ASEAN merupakan kunci utama keberhasilan kerja sama ASEAN dan terwujudnya Masyarakat ASEAN yang damai dan sejahtera.
19090350 | 330.959 DIR a c.1 | Perpustakaan Pusat ITERA (Rak kelas 300) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain